![]() |
BIARKAN HUJAN ITU MENANGIS |
Setelah lama-kelamaan Miler semakin membesar dan umurnya pun semakin meningkat . Miler masih lagi tidak tahu kemana perginya sosok lelaki yang pernah membahagiakan dia . Miler enggan bertanya dengan mamanya kerana dia yakin ibunya akan tetap memberikan jawapan yang sama.
Masa berlalu semakin cepat , kini umur Miler sudah mencecah 11 tahun. Masa-masa kecilnya hanya dipenuhi dengan kasih sayang seorang wanita yang mulia dan baik hati.
Mama kerap menghantar dan mengambil Miler di sekolah dengan menaiki kereta WIRA kepunyaannya.
Pada malam 9 APRIL , Miler kelihatan sedih dan berharap seseorang akan datang untuknya esok . Miler menangis sambil berdoa
" YA ALLAH , berikanlah aku kesabaran untuk menjalani semua ini , aku berharap agar pada hari ulang tahun ku nanti , aku mendapatkan sinar kebahagiaan yang aku dambakan "
Setelah habis sahaja berdoa , Miler terus pergi ke meja belajar bagi menyiapkan kerja rumah yang diberi oleh cikgunya . Miler menghabiskan masa selama satu jam bagi menyiapkannya .
Mata Miler kelihatan sayu . Lantas , Miler berjalan perlahan ke katilnya untuk tidur . Dirinya acapkali menguap kerana amat letih dan ngantuk .
Sebelum tidur Miler kelihatan sedang membelek-belek gambar bapanya , dan menitiskan airmata . Adakah ini rasanya kehilangan ? Lalu dia meletakkan gambar itu dibawah bantalnya dan terus tidur .
Keesokkan harinya iaitu pada 10 APRIL , Miler berasa amat gembira . Walau bagaimanapun dia masih tetap harus bersiap untuk ke sekolah. Setelah siap , Miler bergegas ke kereta untuk dihantar kesekolah oleh mamanya . Dalam perjalanan itu , Miler mengambil kesempatan untuk bertanya kepada mamanya .
Miler bertanya
" mama , ingatkah mama akan ' hari ini ' " sambil berharap .
Mamanya menjawab
" kenapa dengan hari ini ? " pura-pura tidak tahu
Miler terlihat sedih !
" oh , tak ape la mama .
lantas mamanya ketawa kecil sambil melihat airmuka anaknya yang agak sedih .
Mama ;
" mama ingat lar , tak kan tak ingat bufday adik " sambil menoleh ke arah belakang .
Mamanya mengambil hadiah kecil berupa jam tangan untuk diberikan kepada Miler .
Miler gembira , lalu mengucapkan
" terima kasih mama , adik sayang mama " gembira
" adik tak nak kehilangan mama " sambil mencium pipi mamanya dan keluar dari kereta .
Hari ini ialah hari dimana Miler dilahirkan . Kini genaplah umurnya berusia 11 tahun .
Adakah aku harus menceritakan hal yang sebenarnya kepada Miler ??
bisik ibunya tertanya-tanya.
Setiba dirumah , mamanya bergegas menyiapkan majlis ulang tahun untuk Miler.
Waktu bersekolah sudah hampir tamat , tapi ibunya masih lagi berada dirumah .
Jam menunjukkan pukul 1.00 petang . Miler pun keluar dari sekolah dan menunggu mamanya
di perhentian bas yang berada di sekolahnya.
Sedang asyik menunggu , Miler melihat akan sepasang ibu bapa yang menjemput anaknya dari sekolah , mereka kelihatan gembira sambil anaknya mengisap lollipop yang diberikan ayahnya .
Miler menitiskan airmatanya .
Tiba-tiba terdengar bunyi ' hon ' dari arah kanannya .
Dalam keadaan kelam kabut , Miler terus mengelap airmatanya dengan tali leher dan terus memasuki kereta tersebut .
Dalam perjalanan pulang , Miler bertanya lagi kepada mamanya
" mama , ayah datang tak hari ni " kesedihan.
Namun mamanya memilih untuk berdiam diri kerana tidak mahu anaknya bersedih
di hari ulang tahunnya .
Setiba tiba di halaman rumah , terlihat akan sebuah kereta BMW bewarna hitam.
Miler dan mamanya kebingungan , dan saling bertanya .
" siapakah yang datang kerumah "
dengan segeranya Miler berlari masuk kedalam rumah . Dia ternampak akan sosok seorang lelaki , dan itu ialah bapanya .
Miler menjerit " ayah " dengan sekuat hati
Ayahnya lantas mendakap dan memeluk erat Miler dan menangis
" SELAMAT ULANG TAHUN ANAKKU , ayah datang untuk berikan adik hadiah "
sambil cuba menahan kesedihan dan kerinduan seorang bapa kepada anaknya .
Miler bertanya
" kemana ayah pergi selama ni , adik rindu dengan ayah ."
" mama cakap ayah sibuk kerja , nak belikan adik mainan baru "
" betul ke ayah "
bapanya menjawab
" betul anakku , adik jangan malas-malas tau , belajar sungguh-sungguh"
" jangan biadap dengan mama ya " sambil melepaskan pelukan .
Miler menangis dan hairan .
Miler berlari ke tempat mamanya dan menarik tangan mamanya dengan kuat ke tempat ayahnya berada .
Mama berkata
" kenapa adik menarik tangan mama , sakit lah "
Miler hanya berdiam diri . Miler hanya melihat mama dan ayahnya seakan berbincang serius.
Tapi Miler tetap tidak tahu .
Akhirnya , mereka berdua mengambil keputusan untuk menceritakan yang sebenarnya.
"Sudah tiba waktunya untuk Miler mengetahui semua ini "
Tapi sebelum itu , mereka menunggu sehingga majlis ulang tahun Miler berakhir.
Berakhirnya majlis itu , mama dan ayah memanggil Miler lalu menceritakan semuanya
Apabila tahu hal yang sebenar Miler menangis teresak-esak dan terus berlari ke dalam kamar dan terus mengunci pintu.
Hati Miler seakan-akan mahu pecah , namun itu adalah hakikat yang harus diterimanya.
Miler berasa " KEHAMPAAN MENDOMINASI HIIDUPNYA "
Setelah berjam-jam di dalam kamar , Miler keluar dan bertemu dengan mama dan ayahnya .
Miler . . . . . . .
*bersambung (!)
best cite nie.....
ReplyDeletehee . ye je ?
ReplyDeletelau x best nt aku try perbaiki
hee ..
thank k :))